wahaby khawarij ashabab somalia rebutan harta dan saling bunuh : 2 pendiri ashabab dan pejuang wahaby asing dibunuh kawannya

Warga AS Anggota Al-Shabab Tewas Dibunuh Rekan Sendiri

  • Kamis, 12 September 2013 | 21:38 WIB
Omar Hammami, warga AS yang menjadi anggota kelompok militan Somalia, Al Shabab. | AP Photo/Farah Abdi Warsameh

 

 

MOGADISHU, KOMPAS.com — Seorang warga negara AS yang bergabung dengan kelompok Al-Shabab dan menjadi salah satu buron FBI yang dihargai 5 juta dollar AS, Kamis (12/9/2013), tewas dalam sebuah penyergapan di Somalia.

Omar Hammami, asal Daphne, Alabama, yang dikenal dengan nama Abu Mansoor al-Amriki, tewas di wilayah selatan Somalia setelah dalam beberapa bulan terakhir dalam pelarian akibat berselisih dengan pimpinan Al-Shabab.

Sebelumnya, Hammami sudah berulang kali dikabarkan tewas, tetapi setiap kali dinyatakan tewas Hammami justru muncul dalam keadaan hidup.

Namun, seorang pakar terorisme yang mengikuti perkembangan Al-Shabab mengatakan, kabar kematian Hammami kali ini tampaknya akurat.

“Saya kira kabar kematiannya kali ini benar dari sejumlah sumber yang saya peroleh,” kata JM Berger yang mengelola situs intelwire.com.

Sementara itu, kelompok militan Al-Shabab belum memberikan bukti terkait kematian Hammami.

Seorang anggota Al-Shabab yang mengaku bernama Sheik Abu Mohammed kepada Associated Press mengatakan, Hammami tewas dalam sebuah penyergapan.

Mohammed mengklaim sejumlah pengikutnya ikut melakukan penyergapan terhadap Hammami.

Bersama dengan Adam Gadahn di Pakistan —mantan juru bicara Osama bin Laden—, Hammami adalah satu dari dua warga AS yang bergabung di kelompok militan itu.

Hammami lahir dan besar di Daphne, sebuah kota kecil berpenduduk 20.000 orang di luar kota Mobile, Alabama. Hammami dilahirkan dari ibu yang seorang Kristen dan ayah seorang Muslim keturunan Suriah.

Pada 2006, Hammami berangkat ke Somalia dan bergabung dengan Al-Shabab. Dia ikut bertempur bersama Al-Shabab, hingga terjadi perpecahan antara warga Somalia dan pejuang asing dalam tubuh Al-Shabab.

Dalam video yang diunggah ke internet pada Maret 2012, Hammami sudah menyatakan kekhawatiran akan keselamatan jiwanya sekaligus menyatakan adanya perselisihan dengan Al-Shabab.

Perselisihan dimulai saat Hammami menuding para pemimpin Al-Shabab hidup dalam kemewahan lewat pajak yang dikumpulkan dari warga Somalia.

Hammami juga kecewa karena Al-Shabab hanya memikirkan perjuangan di Somalia dan tak pernah berpikir untuk berjuang secara global.

http://internasional.kompas.com/read/2013/09/12/2138174/Warga.AS.Anggota.Al-Shabab.Tewas.Dibunuh.Rekan.Sendiri

Dua Pendiri Kelompok Al-Shabab, Dibunuh Anggotanya

  • Minggu, 30 Juni 2013 | 05:55 WIB
Anggota kelompok militan Al-Shabab, Somalia. | Sky News
21

4
0

MOGADISHU, KOMPAS.com – Dua orang anggota militan ternama di Somalia, salah satunya dihargai 5 juta dolar oleh AS, tewas dibunuh rekan-rekan mereka sendiri.

Kedua anggota militan itu adalah Ibrahim Jama Mead alias Al Afghani dan Abul Hamid Hashi Olhayi. Keduanya dikenal sebagai para pendiri kelompok Al-Shabab yang terkait dengan Al-Qaeda.

Afghani, yang mendapatkan nama panggilannya ini karena pernah berlatih dan bertempur di Afganistan adalah yang paling diinginkan pemerintah AS. Dia diketahui menentang perintah pemimpin Al-Shabab, Ahmed Abdi Godane.

Godane, yang kepalanya dihargai 7 juta dolar AS itu, memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Afghani dan puluhan tokoh senior Al-Shabab lainnya awal bulan ini. Demikian kantor berita AFP mengabarkan.

“Kami sudah memberitahukan istri keduanya terkait kematian mereka, karena para istri ini sekarang harus mengenakan pakaian duka,” kata juru bicara Al-Shabab Abdulaziz Abu Musab.

Kematian kedua tokoh senior Al-Shabab itu menunjukkan adanya perpecahan di tubuh Al-Shabab yang sudah lama memberontak untuk menggulingkan pemerintah Somalia yang didukung komunitas internasional.

Selain itu, pembunuhan ini menunjukkan upaya Godane untuk menyapu bersih semua orang yang berseberangan dengan dirinya dan semakin menancapkan kepemimpinan yang radikal.

Anggota keluarga -termasuk para saudari Afghani- mengatakan kedua orang ditahan dan kemudian dieksekusi. Namun, Al-Shabab mengatakan keduanya tewas dalam sebuah baku tembak.

“Kami membantah laporan yang menyebut kedua orang itu dieksekusi setelah ditahan terlebih dulu,” kata Abu Musab.

“Keduanya tewas dalam baku tembak saat mereka menolak perintah penahanan,” lanjut Abu Musab.

Kelompok militan Al-Shabab diketahui terpecah menjadi beberapa faksi sesuai dengan garis kesukuan anggotanya serta ideoleogi yang berbeda.

Sebagian anggota Al-Shabab tertarik dengan agenda nasionalis untuk mengusir pasukan asing dari Somalia. Sementara sebagian lainnya, termasuk Godane, lebih memiliki ambisi jihad internasional.

Sumber : Sky News