
MADRID, KOMPAS.com – Sebuah pengadilan di Spanyol, Rabu (14/12/2011), mendengar kesaksian seorang perempuan muda yang menuduh salah satu orang terkaya dunia, yaitu Pangeran Alwaleed Bin Talal dari Arab Saudi, memperkosa dirinya dalam sebuah kapal pesiar yang berlabuh di pulau Ibiza, Spanyol, tahun 2008, kata juru bicara pengadilan dan pengacara perempuan tersebut.
Pangeran itu, yang masih merupakan keponakan Raja Abdullah, dan para pengacaranya tidak hadir dalam persidangan tersebut. Namun, Pangeran Alwaleed telah menyatakan, ia tidak bersalah. Ia mengaku tidak berkunjung ke Ibiza dalam lebih dari satu dekade terakhir. Menurut dia, orang lain mungkin telah mencoba untuk berpura-pura menjadi dirinya.
Perempuan itu, berusia 23 tahun dan punya kewarganegaraan ganda yaitu Spanyol dan Jerman, memberikan kesaksian baru atas permintaan jaksa Spanyol. Menurut jaksa, sejumlah kesaksiannya sebelumnya perlu diklarifikasi. Demikian menurut juru bicara pengadilan dan pengacara perempuan tersebut sebagaimana dilaporkan CNN.
Terduga korban, yang bekerja sebagai model, memasuki gedung pengadilan di Ibiza dengan mengenakan topi hitam dan kacamata gelap demi menyembunyikan wajahnya dari para wartawan yang berada di luar gedung, kata salah seorang pengacaranya, Max Turiel, kepada CNN melalui telepon dari Ibiza. Ibu model itu ikut menemaninya.
Sidang tertutup selama dua jam itu dihadiri perempuan tersebut, salah seorang pengacaranya, jaksa dan hakim yang bertanggung jawab atas investigasi kasus itu. Juru bicara pengadilan, yang berdasarkan aturan Spanyol tidak boleh diindetifikasi, mengatakan hakim telah meminta jaksa untuk merumuskan pertanyaan yang akan kirim pemerintah Spanyol ke Arab Saudi, agar para petugas di sana meminta keterangan dari sang pangeran, itu.
Model itu mengajukan gugatan di Ibiza pada Agustus 2008, tapi seorang hakim lokal menangguh gugatannya tahun lalu, karena kurangnya bukti bahwa kejahatan telah terjadi, demikian menurut dokumen pengadilan. Perempuan itu kemudian mengajukan banding ke pengadilan lebih tinggi, yaitu Pengadilan Provisional Pulau Balearic, yang lalu memutuskan bahwa pengadilan yang lebih rendah di Ibiza harus membuka kembali penyelidikan atas kasus tersebut.
Pengadilan rendah membuka kembali penyelidikan Juli lalu, demikian menurut dokumen pengadilan, dan pengadilan menetapkan status Pangeran Alwaleed sebagai “imputado,” atau seseorang yang “berada di bawah penyelidikan resmi.” Dalam stastus ‘imputado’, sang pangeran belum resmi didakwa dengan kejahatan apa pun.
Pangeran Alwaleed bin Talal (56) merupakan salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan yang ditaksir sebesar 19 miliar dolar AS. Daily Mail melaporkan, ia merupakan investor terkemuka di Citigroup dan kerajaan media Rupert Murdoch, News Corp. Menurut majalan Forbes, ia menempati urutan ke 26 orang terkaya dunia tahun ini versi majalan itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pengacaranya, Rabu, di Madrid, Pangeran Alwaleed menegaskan ketidakbersalahnya. Pernyataan itu menegaskan, Alwaleed ada bersama keluarganya di Perancis pada Agustus 2008. Kunjungan itu didokumentasikan dengan baik dalam paspor, catatan ponsel, kwuitansi-kwuitansi hotel, foto-foto, video dan laporan para saksi mata. “Kami sangat mendukung tindakan jaksa dan hakim di Ibiza untuk sepenuhnya memeriksa kisah palsu itu, yang tidak berdasar dan terus berkembang dari terduga korban, ibunya dan pengacaranya,” kata pernyataan dari pengacara pangeran itu, Horacio Oliva.
Namun dalam kesaksian barunya hari Rabu kemarin, perempuan model itu mempertahankan tuduhannya, kata Turiel. Turiel mengatakan, pertanyaan jaksa pada Rabu bermaksud untuk mengklarifikasi kesaksian sebelumnya. Jaksa memperlakukan dia “seolah-olah ia adalah orang yang berada dalam penyelidikan dan bukan korban.”
Berdasarkan dokumen pengadilan dari penyelidikan sebelumnya, perempuan itu yakin bahwa minumannya telah diberi obat dibius. Dia mengirim sebuah pesan teks ke seorang teman yang menyatakan takaran obatnya banyak. Saat dia terbangun di sebuah kapal pesiar, ia menemukan dirinya tengah diperkosa seorang pria yang diidentifikasi sebagai Pangeran Alwaleed, demikian menurut dokumen pengadilan itu.
Turiel mengatakan kepada CNN pada September lalu bahwa “ada sisa-sisa sperma” yang harus dicocokan dengan DNA pangeran itu, serta “sisa-sisa obat penenang yang menimbulkan gejala-gejala yang dia (model itu) alami.”
Pesta Seks, Narkoba, dan Rock N Roll Diam-diam Hadir di Jeddah
SUMBER BERITA: Republika
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Godaan duniawi kini tersedia di Jeddah, Arab Saudi. Alkohol, narkoba, dan seks kini tersedia, tetapi tegas di balik pintu tertutup.
Demikian bunyi bocoran lain Wikileaks. Informasi ini dikirimkan tahun lalu dari konsulat jenderal Amerika Serikat di Jeddah. Di Arab Saudi, alkohol dilarang dan hubungan lawan jenis diatur secara ketat.
“Di belakang fasad konservatisme Wahabi, kehidupan malam bawah tanah bagi pemuda elit Jeddah berkembang dan berdenyut,” tulis laporan itu.
Sebagai bukti, Konsul Jenderal Martin Quinn mengacu pada pesta Halloween tahun lalu. Laporan yang kemudian dihapus berbunyi: “Bersama dengan lebih dari 150 Saudi muda (laki-laki dan perempuan sebagian besar berusia 20-an dan awal 30-an tahun), ConGenOffs menerima undangan ke pesta Halloween bawah tanah di kediaman Pangeran XXXX di Jeddah pada XXXX.”
“Adegan mirip sebuah klub malam di manapun di luar kerajaan: alkohol berlimpah, pasangan muda menari, seorang DJ ada di balik turntable, dan semua orang mengenakan kostum,” katanya.
Aparat kepolisian “menjaga” pesta ini agar tak terendus polisi agama. “Ada ribuan pangeran di Arab Saudi hadir di pesta ini.”
Adapun rincian pesta, kabel Wikileaks melanjutkan: “Mereka menyewa bartender asal Filipina khusus untuk meramu koktail menggunakan sadiqi, sejenis minuman keras buatan lokal …. dari obrolan yang terdengar, sejumlah tamu adalah perempuan pekerja.”
Kabel melanjutkan dengan membuat garis bewah bahwa ada pasar gelap minuman keras mahal – bahkan untuk pangeran. Se botol vodka Smirnoff dijual setara dengan 400 dolar AS. “Selain itu, meskipun tidak menyaksikan langsung dalam pesta kokain itu, menggunakan ganja adalah umum dalam lingkaran sosial dan telah dilihat pada kesempatan lain,” tambahnya.
Konsul Jenderal menarik kesimpulan yang menarik pada akhir pengiriman. “Ini fenomena yang relatif baru di Jeddah … Hal ini tidak biasa di Jeddah untuk rumah pribadi mewah basement-nya dimanfaatkan untuk bar, diskotik, pusat hiburan, dan klub.”
************************
ABU SALAFY BERKATA SAMBIL GELENG-GELENG KEPALA:
Dimana para ulama wahhabi-Salafy dan “Rois Haiah Kibar Ulama” mereka? Mengapa mereka bungkam seribu bahasa atas perbuatan maksiyat para amir?
Apa mereka cuma sibuk menuduh bid’ah dan syirik terhadap umat Islam yang muwahhid? di mana amar ma’ruf nahi munkar mereka? Apa mereka takut belanja dan jatah makan mereka sehari-hari serta biaya dakwah mereka di stop oleh para amir?
Filed under: Bukti Hukum Qishas disaudi hanya untuk rakyat jelata - keluarga saud tak tersentuh hukum : Pangeran saudi layak di pancung karena berzina (pemerkosa) | Tagged: Bukti Hukum Qishas disaudi hanya untuk rakyat jelata - keluarga saud tak tersentuh hukum : Pangeran saudi layak di pancung karena berzina (pemerkosa) | Leave a comment »