Filed under: *Anti Virus Syiah, Extremist Sects : Wahaby/ fake salafi - Syiah - Liberal | Tagged: Extremist Sects : Wahaby/ fake salafi - Syiah - Liberal | Leave a comment »
Extremist Sects : Wahaby/ fake salafi – Syiah – Liberal
Perkataan Kufur Ibnu taymiyah – ibnu qayyim – wahabi dan Yusuf qardhawi : Neraka akan punah
Perkataan Kufur Yusuf al Qardlawi, mengatakan; Neraka akan Punah]
video:
ingatlah wahai qardawi!!!
إِلَّا بَلَاغًا مِّنَ اللَّهِ وَرِسَالَاتِهِ ۚ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
72:23] Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya
illaa balaaghan mina allaahi warisaalaatihi waman ya’shi allaaha warasuulahu fa-inna lahu naara jahannama khaalidiina fiihaa abadaan
http://www.youtube.com/watch?v=IhJljy2O1yM&feature=related
Al Qardlawi berkata:
Ibn Qayyim sebenarnya memiliki pendapat sebagaimana pendapat Ibn Taimiyah; gurunya, bahwa menurut keduanya neraka akan punah, sementara surga kekal. Menurut mereka; suatu hari nanti neraka akan punah. Dalam hal ini mereka memiliki dalil, Ibn Qayyim menjelaskan masalah ini dalah bukunya; syifa’ al ‘Alil Fi Masa’il al Qadla’ Wa al Qadar Wa al Hikmah Wa at Ta’lil, lalu dalam bukunya; Hadi al Arwah Ila Bilad al Afrah, dan ketiga ada dalam bukunya yang lain. Lalu Ibn Taimiyah juga berpendapat demikian. Ibn Qayyim menyebutkan banyak dalil untuk masalah ini, menyebutkan sekitar 20 dalil. Pendapatnya ini sesuai dengan keluasan rahmat Allah. Ia menyebutkan tiga ayat dalam al Qur’an; firman Allah; Qala an naru matswakum khalidin fiha illa ma sya’Allah Inna Rabbaka hakimun alim (Qs. Al An’am), kemudian ayat dalam surat Hud; Fa ammalladzina kafaru fa finnari lahum fiha zafiruw wa syahiq khalidina fiha ma damatissamawatu wal ardlu illa ma sya’a rabbuka inna rabbaka fa’allun lima yurid. Dalam masalah surga Allah tidak menyebutkan “illa ma sya’a Rabbuka”, yang ada disebutkan tentang surga adalah “atha’an ghayru majdzudz”, jadi penyebutan prihal neraka berbeda dengan penyebutan prihal surga. Lalu ayat ke tiga adalah firman Allah dalam surat an Naba’; “labitsin fiha ahqaban, la yadzuquna fiha badan wala syaraban”, makna “ahqab”; sekalipun waktu panjang, namun pada akhirnya ia memiliki penghabisan, taruh misalkan makna “ahqab” di sini 1 juta tahun, namun akhirnya itu akan habis. Ini adalah pendapat Ibn Qayyim (dan gurunya). Dan Ini adalah pendapat yang saya sendiri setuju dengannya, karena ini sesuai dengan keluasan rahmat Allah dan kebijaksanaan-Nya. Lalu Ibn Qayyim sendiri di akhir bukunya menyatakan bahwa dasarnya semua urusan Allah “inna rabbakan fa’alun lima yurid’, artinya ibn Qayyim tidak memastikan hal itu.
**************************
Di antara kontroversi Ibn Taimiyah yang menggegerkan adalah pernyataannya bahwa neraka akan punah, dan bahwa siksaan terhadap orang-orang kafir di dalamnya memiliki penghabisan. Kontroversi ini bahkan diikuti oleh murid terdekatnya; yaitu Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah (Lihat Ibn al-Qayyim dalam Hadi al-Arwah Ila Bilad al-Afrah, h. 579 dan h. 582).
Dalam karyanya berjudul ar-Radd ’Ala Man Qala Bi Fana’ an-Nar, Ibn Taimiyah menuliskan sebagai berikut:
”Di dalam kitab al-Musnad karya ath-Thabarani disebutkan bahwa di bekas tempat neraka nanti akan tumbuh tumbuhan Jirjir. Dengan demikian maka pendapat bahwa neraka akan punah dikuatkan dengan dalil dari al-Qur’an, Sunnah, dan perkataan para sahabat. Sementara mereka yang mengatakan bahwa neraka kekal tanpa penghabisan tidak memiliki dalil baik dari al-Qur’an maupun Sunnah” (Lihat ar-Radd ‘Ala Man Qala Bi Fana’ an-Nar, h. 67).
Apa yang telah ditetapkan oleh Ibn Taimiyah dan dikuatkan oleh muridnya ini sekarang telah menjadi dasar keyakinan kaum Wahhabiyyah. Bahkan salah seorang pemuka mereka bernama Abd al-Karim al-Humaid, dengan bangga menulis satu buku yang ia beri judul ”al-Qaul al-Mukhtar Li Fana’ an-Nar”. Di dalamnya, dengan sangat tegas dan gamblang sebagaimana judul buku tersebut, ia mengatakan bahwa neraka akan punah, serta seluruh siksaan terhadap orang-orang kafir di dalamnya akan habis. (Lihat al-Qaul al-Mukhtar Li Fana’ an-Nar, h. 8, Riyadl, Saudi). Hasbunallah…!!! Pertanyaannya; Lantas ke manakah orang-orang kafir itu? Ke surga? Na’udzu Billah.
Ini adalah salah satu kontroversi Ibn Taimiyah, -selain berbagai kontroversi lainnya- yang memicu ”perang” antara dia dengan al-Imam al-Hafizh al-Mujtahid Taqiyyuddin as-Subki. Hingga kemudian al-Imam as-Subki membuat risalah berjudul ”al-I’tibar Bi Baqa’ al-Jannah Wa an-Nar” sebagai bantahan keras terhadap Ibn Taimiyah, hingga beliau mengatakan bahwa Ibn Taimiyah telah keluar dari Islam; seorang yang sesat dan menyesatkan. Di antara yang dituliskan al-Imam as-Subki dalam risalah tersebut adalah sebagai berikut:
”Sesungguhnya keyakinan seluruh orang Islam adalah bahwa surga dan neraka tidak akan pernah punah. Kesepakatan (Ijma’) keyakinan ini telah dikutip oleh Ibn Hazm, dan bahwa siapapun yang menyalahi hal ini maka ia telah menjadi kafir sebagaimana hal ini telah disepakati (Ijma’). Sudah barang tentu hal ini tidak boleh diragukan lagi, karena kekalnya surga dan neraka adalah perkara yang telah diketahui oleh seluruh lapisan orang Islam. Dan sangat banyak dalil menunjukan di atas hal itu” (Lihat al-I’tibar Bi Baqa’ al-Jannah Wa an-Nar dalam ad-Durrah al-Mudliyyah Fi ar-Radd ‘Ala Ibn Taimiyah karya Al-Hafizh ‘Ali ibn Abd al-Kafi as-Subki, h. 60).
Pada bagian lain dalam risalah tersebut al-Imam as-Subki menuliskan:
”Seluruh orang Islam telah sepakat di atas keyakinan bahwa surga dan neraka kekal tanpa penghabisan. Keyakinan ini dipegang kuat turun temurun antar generasi yang diterima oleh kaum Khalaf dari kaum Salaf dari Rasulullah. Keyakinan ini tertancap kuat di dalam fitrah seluruh orang Islam yang telah diketahui oleh seluruh lapisan mereka. Bahkan tidak hanya orang-orang Islam, agama-agama lain-pun di luar Islam meyakini demikian. Maka barangsiapa meyalahi keyakinan ini maka ia telah menjadi kafir” (Lihat al-I’tibar Bi Baqa’ al-Jannah Wa an-Nar dalam ad-Durrah al-Mudliyyah Fi ar-Radd ‘Ala Ibn Taimiyah karya Al-Hafizh ‘Ali ibn Abd al-Kafi as-Subki, h. 67).
Pernyataan Ibn Taimiyah di atas jelas merupakan bohong besar terhadap para ulama Salaf dan terhadap al-Imam ath-Thabarani. Anda jangan tertipu, karena pendapat itu adalah ”akal-akalan” belaka. Anda tidak akan pernah menemukan seorang-pun dari para ulama Salaf yang berkeyakinan semacam itu. Pernyataan Ibn Taimiyah ini jelas telah menyalahi teks-teks al-Qur’an dan hadits serta Ijma’ seluruh orang Islam yang telah bersepakat bahwa surga dan neraka kekal tanpa penghabisan. Bahkan, dalam kurang lebih dari 60 ayat di dalam al-Qur’an secara sharih (jelas) menyebutkan bahwa surga dengan segala kenikmatan dan seluruh orang-orang mukmin kekal di dalamnya tanpa penghabisan, dan bahwa neraka dengan segala siksaan serta seluruh orang-orang kafir kekal di dalamnya tanpa penghabisan, di antaranya dalam QS. Al-Ahzab: 64-65, QS. At-Taubah: 68, QS. An-Nisa: 169, dan berbagai ayat lainnya.




Kemudian di dalam hadits-hadits shahih juga telah disebutkan bahwa keduanya kekal tanpa penghabisan. Di antaranya hadits shahih riwayat al-Bukhari dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:
يُقَالُ لِأهْلِ الْجَنّةِ: يَا أهْلَ الْجَنّةِ خُلُوْدٌ لاَ مَوْت، وَلأهْلِ النّار: خُلُوْدٌ لاَ مَوْت (رواه البخاري)
”Dikatakan kepada penduduk surga: ”Wahai penduduk surga kalian kekal tidak akan pernah mati”. Dan dikatakan bagi penduduk neraka: ”Wahai penduduk neraka kalian kekal tidak akan pernah mati”. (HR. al-Bukhari)
Filed under: Perkataan Kufur Ibnu taymiyah - ibnu qayyim - wahabi dan Yusuf qardhawi : Neraka akan punah | Tagged: Perkataan Kufur Ibnu taymiyah - ibnu qayyim - wahabi dan Yusuf qardhawi : Neraka akan punah | 2 Comments »
kitab Tasynif Al-masami’ (Al- Imam Badr al-Din Muhammad bin Bahadar bin `Abdullah al- Zarkasyi (wafat 794 H) : Akidah Mujasimah adalah akidah kufur dan sesat (berserta dalil dari kitab)
Assalamualaikum,
Berserta post ini,aku lampirkan dengan izin Allah foto muka surat kitab Tasynif Al-masami’ yang menyatakan dengan jelas bahawa menyatakan Allah itu berjisim walaupun bukan seperti jisim yang lain adalah kufur.
Maka kepada pembaca budiman berakal waras,tolong jangan menjisimkan Allah seperti menyatakan Allah ada tangan,Allah tinggal di langit,duduk di arasy,Allah turun ke langit bumi dan sebagainya,untuk hadis dan ayat Quran yang secara lafzi(dari segi bahasa)mengatakan demikian,maka perlu dirujuk alim ulama’(yang berakidah sahih)untuk mendapat takwil yang sebenar.
Pandangan yang mengatakan MUJASSIMAH GHOIRU SORIH termasuk dalam golongan FASIQ adalah pandangan yang tidak SAHIH (tidak benar) dan Tidak boleh diguna pakai kerana menyalahi pendapat yang SAHIH.
Telah Berkata Al- Imam Badr al-Din Muhammad bin Bahadar bin `Abdullah al- Zarkasyi (wafat 794 H) di dalam Tasynif al-Masami` Bi Jam`ie al- Jawami` Li al-Tajjudin al-Subki pada perbahasan ketujuh pada membicarakan bab IJTIHAD:
وَنَقَلَ صَاحِبُ ((الْخِصَالِ)) مِنَ الْحَنَابِلَةِ عَنْ أَحْمَدَ أَنَّهُ قَالَ :مَنْ قَالَ جِسْمٌ لا كَالأَجْسَامِ كَفَرَ ، وَنَقَلَ عَنِ الأَشْعَرِيَّةِ أَنَّهُ يُفَسَّقُ ،وَهَذَا النَّقْلُ عَنِ الأَشْعَرِيَّةِ لَيْسَ بِصَحِيْحٍ
Terjemahan:
“Dan telah dinaqalkan oleh pengarang kitab ((al-Khisal)) daripada para ulama’ Hanabilah, daripada (al-Imam) Ahmad bahwa sesungguhnya beliau telah berkata: “Barangsiapa yang mengatakan Allah jisim tetapi tidak sama dengan semua jisim (jisim-jisim yang lain), KUFUR”, dan telah dinaqalkan daripada para ulama’ al-Asy`ariyyah bahawasanya (orang yang berkata Allah jisim tetapi tidak serupa jisim) dihukum FASIQ (sesat lagi mubtadi`), dan (pendapat) yang menukilkan pendapat tersebut dari para ulama’ al-Asy`ariyyah (maka pendapat tersebut adalah) TIDAK SAHIH/TIDAK BENAR”.
Telah Berkata Al- Imam Badr al-Din Muhammad bin Bahadar bin `Abdullah al- Zarkasyi, (t.t.), Tasynif al-Masami` Bi Jam`ie al- Jawami` Li al-Tajjudin al-Subki, Beirut: Dar al-Kutub al-I`lmiyyah, j. 2, h. 249.
INFO MENGENAI KITAB INI:
Kitab ini dikarangan oleh Al- Imam Badr al-Din Muhammad bin Bahadar bin `Abdullah al- Zarkasyi dan diberi nama Tasynif al-Masami` dan disyarahkan oleh al-Imam Tajuddin al-Subki dan diberi nama iaitu Tasynif al-Masami` Bi Jam`ie al- Jawami` Li al-Tajjudin al-Subki (kedua-dua ulama’ ini masyhur dalam bidang AKIDAH) dan telah ditahqiq oleh Abi `Amr al-Husaini bin `Umar bin `Abd al-Rahim.
PERHATIAN:
1. Isyarat huruf (م) di dalam kitab di atas adalah isyarat bagi hendak menyatakan itu adalah MATAN asal kitab Tasynif al-Masami` yang dikarang oleh Al- Imam Badr al-Din Muhammad bin Bahadar bin `Abdullah al- Zarkasyi.
2. Isyarat huruf (ش) di dalam kitab di atas adalah isyarat bagi hendak menyatakan itu adalah SYARAH bagi matan, yang disyarah oleh al-Imam Tajuddin al-Subki dan diberi nama Tasynif al-Masami` Bi Jam`ie al- Jawami` Li al-Tajjudin al-Subki.
3. Footnote yang terdapat di bawah kitab tersebut iaitu no (ا) itu adalah TAHQIQ bagi kitab di atas yang ditahqiq oleh Abi `Amr al-Husaini bin `Umar bin `Abd al-Rahim
Posted with WordPress for BlackBerry by Ibnbatoota
Filed under: kitab Tasynif Al-masami’ (Al- Imam Badr al-Din Muhammad bin Bahadar bin `Abdullah al- Zarkasyi (wafat 794 H) : Akidah Mujasimah adalah akidah kufur dan sesat (berserta dalil dari kitab) | Tagged: kitab Tasynif Al-masami’ (Al- Imam Badr al-Din Muhammad bin Bahadar bin `Abdullah al- Zarkasyi (wafat 794 H) : Akidah Mujasimah adalah akidah kufur dan sesat (berserta dalil dari kitab) | Leave a comment »
Sholawat Nabi Rukun Khutbah Jum’at : Harus Menyebutkan Nama “Nabi Muhammad” ataugelaran Junjungan Nabi SAW yang shorih / Jelas”
Sholawat Nabi Rukun Khutbah
Menurut fuqaha` kita, ucapan sholawat yang memadai untuk menunaikan rukun khutbah hendaklah:-
-
Menggunakan ucapan sholawat, samada dalam bentuk mashdarnya yakni ” الصلاة ” atau musytaqnya seperti ” صلى “atau ” صل ” atau ” اصلى ” atau ” نصلى ” dan sebagainya;
-
Menggunakan nama atau gelaran Junjungan Nabi SAW yang shorih (jelas) dan bukan hanya dirujuk dengan dhomir (gantinama) sahaja, walaupun sebelumnya disebut akan nama Junjungan SAW;
-
Ianya hendaklah diucapkan dalam bahasa ‘Arab.
……(Dan lafaz keduanya) iaitu lafaz hamdallah dan sholawat ke atas Rasulillah SAW (adalah dengan lafaz yang tertentu) kerana menurut apa yang telah diamalkan orang semenjak masa Junjungan Nabi SAW sehinggalah ke hari ini. Maka tidaklah memadai tsana` (ucapan sanjungan selain tahmid) atau ucapan syukur; dan tidak juga memadai ucapan tahmid yang menggunakan nama selain daripada lafzul jalalah “ALLAH” seperti diucapkannya “al-hamdulir Rahman” atau “al-hamdulir Rahim“. Dan tidak memadai ucapan yang tidak menggunakan ucapan sholawat ke atas Junjungan Nabi SAW seperti dikatakannya “rahimaAllahu Rasulillah” atau “barakAllahu `alaih“, dan tidak memadai bersholawat kepada selain Junjungan Nabi SAW seperti dikatakan “shallAllahu `ala Jibril“, DAN TIDAK MEMADAI SHOLAWAT YANG MERUJUK KEPADA JUNJUNGAN NABI SAW DENGAN ISM DHOMIR SEPERTI “SHALLALLAHU `ALAIH” WALAUPUN DIDAHULUI DENGAN MENYEBUT NAMA BAGINDA ….
Filed under: Sholawat Nabi Rukun Khutbah Jum'at : Harus Menyebutkan Nama "Nabi Muhammad" ataugelaran Junjungan Nabi SAW yang shorih / Jelas" | Tagged: Sholawat Nabi Rukun Khutbah Jum'at : Harus Menyebutkan Nama "Nabi Muhammad" ataugelaran Junjungan Nabi SAW yang shorih / Jelas" | Leave a comment »
Mulla ali qari (Mufassir Madzab Hanafi) : Nur Muhammad berasal dari Nur-Nya (yakni Nur yang dimiliki Allah)
Imam Mulla `Ali bin Sulthan al-Harawi al-Qari @ Mulla `Ali al-Qari rahimahullah adalah seorang ulama ahli hadis yang bermazhab Hanafi. Ketinggian ilmu dan pribadi beliau diakui umat sehingga digelar sebagai ” al-Imam Naashirus Sunnah wa Qaami`ul Bid`ah – Imam Pembela Sunnah dan Pembasmi Bid`ah“. Beliau sempat berguru dan menjadi murid kepada Mufti Makkah, Imam Ibnu Hajar al-Haitami rahimahullah, ulama besar bermazhab Syafi`i, pengarang kitab “Tuhfah” yang masyhur. Imam Mulla `Ali al-Qari rahimahullah adalah antara ulama yang menerima riwayat hadits masyhur yang menyatakan bahawa seawal-awal penciptaan Allah adalah Nur Muhammad SAW. Dalam karya mawlid beliau yang berjodol “al-Mawridur Rawiy fi Mawlidin Nabiy SAW” beliau telah menukilkan hadits tersebut yang menyatakan:-
Telah dikatakan: Telah diriwayatkan oleh Imam `Abdur Razzaq dengan sanad daripada Sayyidina Jaabir bin `Abdullah al-Anshari yang berkata:: ” Wahai Rasulallah, demi ayah dan ibuku yang menjadi tebusan bagimu, khabarkanlah kepadaku mengenai apa yang mula pertama dicipta Allah ta`ala sebelum segala sesuatu.” Junjungan s.a.w. bersabda:- “Wahai Jabir, bahawasanya Allah telah mencipta, sebelum segala sesuatu, akan nur nabimu daripada nurNya (yakni nur yang menjadi milikNya). Lalu dengan kudratNya berputar nur tersebut (yakni menjalani satu proses yang Allah sahaja Maha Mengetahui hakikatnya) menurut kehendakNya, dan pada waktu itu belum ada lauh, belum ada qalam, belum ada syurga, belum ada neraka, belum ada malaikat, belum ada langit, belum ada bumi, belum ada matahari, belum ada bulan, belum ada jin dan belum ada manusia. Ketika Allah ta`ala berkehendak untuk menciptakan makhluk, dibahagiNya nur tersebut kepada empat bahagian, maka dijadikanNya daripada bahagian pertama, qalam, dan daripada bahagian kedua, lauh, dan daripada bahagian ketiga, arsy. Kemudian dibahagiNya bahagian keempat kepada empat bahagian lagi, lalu diciptakanNya daripada bahagian pertama akan malaikat penanggung arsy (hamalatul-arsy), dan daripada bahagian kedua, kursiy; dan daripada bahagian ketiga, malaikat-malaikat lain. Kemudian dibahagiNya pula bahagian keempat kepada empat bahagian, lalu dijadikan daripada bahagian pertama akan segala langit; dan daripada bahagian kedua, segala bumi; dan daripada bahagian ketiga, syurga dan neraka. DibahagiNya lagi bahagian keempat kepada empat bahagian, lalu diciptaNya daripada bahagian pertama, nur absharil mu`minin (nur pandangan orang-orang mu`min); daripada bahagian kedua, nur hati-hati mereka iaitu ma’rifatu billah ta`ala (yakni ma`rifat akan Allah ta`ala); dan bahagian ketiga, nur ucapan mereka iaitu tauhid “la ilaha illa Allah, Muhammadur Rasulullah.”
Aku (yakni Imam Mullah `Ali al-Qari) berkata: Dan pengertian inilah yang diisyaratkan oleh firman Allah ta`ala: “Allah (Pemberi) cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan nurNya – iaitu Nur Muhammad SAW – adalah seperti misykah (lubang yang tidak tembus cahaya yang dibuat pada dinding rumah untuk meletakkan pelita/lampu agar sinar pancaran cahayanya kuat dan tidak berselerak) yang berisi sebuah lampu ……..
Filed under: Mulla ali qari (Mufassir Madzab Hanafi) : Nur Muhammad berasal dari Nur-Nya (yakni Nur yang dimiliki Allah) | Tagged: Mulla ali qari (Mufassir Madzab Hanafi) : Nur Muhammad berasal dari Nur-Nya (yakni Nur yang dimiliki Allah) | Leave a comment »
Kitab Al absath Imam Abu Hanifah (80H – 150H) : Jika Ditanya “dimana Allah ” Jawabnya: Allah Tidak Bertempat
Jika ditanya dimana Allah? Ulama Salaf Menjawab: Allah Ada TANPA Bertempat
Akidah Salaf: Imam Abu Hanifah (80H-150H):
1- Allah tiada Kaif(bentuk) bagiNya,
2-Sifat Allah Bukan Anggota,
3-Jika ditanya dimana Allah?Jawablah: Allah Ada TANPA Bertempat,
4- Tiada bagi Allah Aina (dimana)
5- Siapa yg kata api neraka itu akan fana’ (terpadam) maka dia KAFIR.-
Rujuk Al-Fiqh Al-Absat M/S 56-57 oleh Imam Salaf Abu Hanifah Rahimahullah
http://abu-syafiq.blogspot.com/
Filed under: Uncategorized | Leave a comment »
[ Video Ceramah ilmiah dengan bukti ] : Ustaz Abu Syafiq – Bahaya Syiah,Wahabi & Ajaran Sesat 1 -2/2
Ustaz Abu Syafiq – Bahaya Syiah,Wahabi & Ajaran Sesat 1/2
http://www.youtube.com/watch?v=4EVWY_Khbxg&feature=g-all-lik&context=G27c2a8dFAAAAAAAAAAA
Ustaz Abu Syafiq – Bahaya Syiah,Wahabi & Ajaran Sesat 2/2
http://www.youtube.com/watch?v=3hQv8y6THLk&feature=related
Filed under: *Anti Virus Syiah, Wahabi & Ajaran Sesat 1/2 | Tagged: Wahabi & Ajaran Sesat 1/2, [ Video Ceramah ilmiah dengan bukti ] : Ustaz Abu Syafiq - Bahaya Syiah | Leave a comment »
Bukti Hukum Qishas disaudi hanya untuk rakyat jelata – keluarga saud tak tersentuh hukum : Pangeran saudi layak di pancung karena berzina (pemerkosa)

MADRID, KOMPAS.com – Sebuah pengadilan di Spanyol, Rabu (14/12/2011), mendengar kesaksian seorang perempuan muda yang menuduh salah satu orang terkaya dunia, yaitu Pangeran Alwaleed Bin Talal dari Arab Saudi, memperkosa dirinya dalam sebuah kapal pesiar yang berlabuh di pulau Ibiza, Spanyol, tahun 2008, kata juru bicara pengadilan dan pengacara perempuan tersebut.
Pangeran itu, yang masih merupakan keponakan Raja Abdullah, dan para pengacaranya tidak hadir dalam persidangan tersebut. Namun, Pangeran Alwaleed telah menyatakan, ia tidak bersalah. Ia mengaku tidak berkunjung ke Ibiza dalam lebih dari satu dekade terakhir. Menurut dia, orang lain mungkin telah mencoba untuk berpura-pura menjadi dirinya.
Perempuan itu, berusia 23 tahun dan punya kewarganegaraan ganda yaitu Spanyol dan Jerman, memberikan kesaksian baru atas permintaan jaksa Spanyol. Menurut jaksa, sejumlah kesaksiannya sebelumnya perlu diklarifikasi. Demikian menurut juru bicara pengadilan dan pengacara perempuan tersebut sebagaimana dilaporkan CNN.
Terduga korban, yang bekerja sebagai model, memasuki gedung pengadilan di Ibiza dengan mengenakan topi hitam dan kacamata gelap demi menyembunyikan wajahnya dari para wartawan yang berada di luar gedung, kata salah seorang pengacaranya, Max Turiel, kepada CNN melalui telepon dari Ibiza. Ibu model itu ikut menemaninya.
Sidang tertutup selama dua jam itu dihadiri perempuan tersebut, salah seorang pengacaranya, jaksa dan hakim yang bertanggung jawab atas investigasi kasus itu. Juru bicara pengadilan, yang berdasarkan aturan Spanyol tidak boleh diindetifikasi, mengatakan hakim telah meminta jaksa untuk merumuskan pertanyaan yang akan kirim pemerintah Spanyol ke Arab Saudi, agar para petugas di sana meminta keterangan dari sang pangeran, itu.
Model itu mengajukan gugatan di Ibiza pada Agustus 2008, tapi seorang hakim lokal menangguh gugatannya tahun lalu, karena kurangnya bukti bahwa kejahatan telah terjadi, demikian menurut dokumen pengadilan. Perempuan itu kemudian mengajukan banding ke pengadilan lebih tinggi, yaitu Pengadilan Provisional Pulau Balearic, yang lalu memutuskan bahwa pengadilan yang lebih rendah di Ibiza harus membuka kembali penyelidikan atas kasus tersebut.
Pengadilan rendah membuka kembali penyelidikan Juli lalu, demikian menurut dokumen pengadilan, dan pengadilan menetapkan status Pangeran Alwaleed sebagai “imputado,” atau seseorang yang “berada di bawah penyelidikan resmi.” Dalam stastus ‘imputado’, sang pangeran belum resmi didakwa dengan kejahatan apa pun.
Pangeran Alwaleed bin Talal (56) merupakan salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan yang ditaksir sebesar 19 miliar dolar AS. Daily Mail melaporkan, ia merupakan investor terkemuka di Citigroup dan kerajaan media Rupert Murdoch, News Corp. Menurut majalan Forbes, ia menempati urutan ke 26 orang terkaya dunia tahun ini versi majalan itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pengacaranya, Rabu, di Madrid, Pangeran Alwaleed menegaskan ketidakbersalahnya. Pernyataan itu menegaskan, Alwaleed ada bersama keluarganya di Perancis pada Agustus 2008. Kunjungan itu didokumentasikan dengan baik dalam paspor, catatan ponsel, kwuitansi-kwuitansi hotel, foto-foto, video dan laporan para saksi mata. “Kami sangat mendukung tindakan jaksa dan hakim di Ibiza untuk sepenuhnya memeriksa kisah palsu itu, yang tidak berdasar dan terus berkembang dari terduga korban, ibunya dan pengacaranya,” kata pernyataan dari pengacara pangeran itu, Horacio Oliva.
Namun dalam kesaksian barunya hari Rabu kemarin, perempuan model itu mempertahankan tuduhannya, kata Turiel. Turiel mengatakan, pertanyaan jaksa pada Rabu bermaksud untuk mengklarifikasi kesaksian sebelumnya. Jaksa memperlakukan dia “seolah-olah ia adalah orang yang berada dalam penyelidikan dan bukan korban.”
Berdasarkan dokumen pengadilan dari penyelidikan sebelumnya, perempuan itu yakin bahwa minumannya telah diberi obat dibius. Dia mengirim sebuah pesan teks ke seorang teman yang menyatakan takaran obatnya banyak. Saat dia terbangun di sebuah kapal pesiar, ia menemukan dirinya tengah diperkosa seorang pria yang diidentifikasi sebagai Pangeran Alwaleed, demikian menurut dokumen pengadilan itu.
Turiel mengatakan kepada CNN pada September lalu bahwa “ada sisa-sisa sperma” yang harus dicocokan dengan DNA pangeran itu, serta “sisa-sisa obat penenang yang menimbulkan gejala-gejala yang dia (model itu) alami.”
Pesta Seks, Narkoba, dan Rock N Roll Diam-diam Hadir di Jeddah
SUMBER BERITA: Republika
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Godaan duniawi kini tersedia di Jeddah, Arab Saudi. Alkohol, narkoba, dan seks kini tersedia, tetapi tegas di balik pintu tertutup.
Demikian bunyi bocoran lain Wikileaks. Informasi ini dikirimkan tahun lalu dari konsulat jenderal Amerika Serikat di Jeddah. Di Arab Saudi, alkohol dilarang dan hubungan lawan jenis diatur secara ketat.
“Di belakang fasad konservatisme Wahabi, kehidupan malam bawah tanah bagi pemuda elit Jeddah berkembang dan berdenyut,” tulis laporan itu.
Sebagai bukti, Konsul Jenderal Martin Quinn mengacu pada pesta Halloween tahun lalu. Laporan yang kemudian dihapus berbunyi: “Bersama dengan lebih dari 150 Saudi muda (laki-laki dan perempuan sebagian besar berusia 20-an dan awal 30-an tahun), ConGenOffs menerima undangan ke pesta Halloween bawah tanah di kediaman Pangeran XXXX di Jeddah pada XXXX.”
“Adegan mirip sebuah klub malam di manapun di luar kerajaan: alkohol berlimpah, pasangan muda menari, seorang DJ ada di balik turntable, dan semua orang mengenakan kostum,” katanya.
Aparat kepolisian “menjaga” pesta ini agar tak terendus polisi agama. “Ada ribuan pangeran di Arab Saudi hadir di pesta ini.”
Adapun rincian pesta, kabel Wikileaks melanjutkan: “Mereka menyewa bartender asal Filipina khusus untuk meramu koktail menggunakan sadiqi, sejenis minuman keras buatan lokal …. dari obrolan yang terdengar, sejumlah tamu adalah perempuan pekerja.”
Kabel melanjutkan dengan membuat garis bewah bahwa ada pasar gelap minuman keras mahal – bahkan untuk pangeran. Se botol vodka Smirnoff dijual setara dengan 400 dolar AS. “Selain itu, meskipun tidak menyaksikan langsung dalam pesta kokain itu, menggunakan ganja adalah umum dalam lingkaran sosial dan telah dilihat pada kesempatan lain,” tambahnya.
Konsul Jenderal menarik kesimpulan yang menarik pada akhir pengiriman. “Ini fenomena yang relatif baru di Jeddah … Hal ini tidak biasa di Jeddah untuk rumah pribadi mewah basement-nya dimanfaatkan untuk bar, diskotik, pusat hiburan, dan klub.”
************************
ABU SALAFY BERKATA SAMBIL GELENG-GELENG KEPALA:
Dimana para ulama wahhabi-Salafy dan “Rois Haiah Kibar Ulama” mereka? Mengapa mereka bungkam seribu bahasa atas perbuatan maksiyat para amir?
Apa mereka cuma sibuk menuduh bid’ah dan syirik terhadap umat Islam yang muwahhid? di mana amar ma’ruf nahi munkar mereka? Apa mereka takut belanja dan jatah makan mereka sehari-hari serta biaya dakwah mereka di stop oleh para amir?
Filed under: Bukti Hukum Qishas disaudi hanya untuk rakyat jelata - keluarga saud tak tersentuh hukum : Pangeran saudi layak di pancung karena berzina (pemerkosa) | Tagged: Bukti Hukum Qishas disaudi hanya untuk rakyat jelata - keluarga saud tak tersentuh hukum : Pangeran saudi layak di pancung karena berzina (pemerkosa) | Leave a comment »
You must be logged in to post a comment.